ZAT-ZAT
BERBAHAYA PADA MAKANAN
Pada dasarnya, penggunaan
bahan tambahan pangan (BTP) sudah diatur dalam Peratuarn Pemerintah no. 28
tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu, dan Gizi pangan. Pada pasal 12, ayat (1),
peraturan tersebut berbunyi, “Setiap orang yang memproduksi pangan dengan menggunakan
bahan tambahan pangan untuk diedarkan wajib menggunakan bahan tambahan pangan
yang diizinkan.”
Para produsen makanan
sebenarnya bisa saja menggunakan bahan tambahan pangan yang alami. Namun,
rupanya mereka tidak percaya diri. Boleh-boleh saja menggunakan BTP tersebut,
tentu saja harus memperhatikan takaran yang seharusnya digunakan. Misalnya
saja, 1 g natrium benzoat yang berperan sebagai pengawet, bisa digunakan untuk
1 kilogram bahan pangan.
Kenyataannya, kadang-kadang
yang digunakan para produsen melebihi takaran. Bahkan, menggunakan bahan kimia
yang tidak diperuntukkan bagi bahan pangan. Nah, bahan kimia yang sebenarnya
tidak diperuntukkan untuk makanan dan minuman inilah, bila dikonsumsi dalam
jangka panjang, bisa membahayakan kesehatan kita.
1.
Formalin
Formalin merupakan larutan yang komersial dengan konsentrasi 10-40% dari Formaldehid. Bahan antiseptik, germisida, dan pengawet. Fungsinya sering diselewengkan untuk bahan pengawet makanan. Formalin masuk kedalam tubuh manusia melalui dua jalan yakni pernapasan dan mulut. Formaldehida merupakan salah satu polutan dalam ruangan yang sering ditemukan dan dipakai dalam bahan konstruksi seperti kayu lapis/tripleks, karpet, dan busa semprot dan isolasi.
Efek Formalin
· Efek Langsung
Bila terhirup dapat menyebabkan iritasi pada hidung dan
tenggorokan, gangguan pernapasan, rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan
serta batuk. Bila terkena kulit menyebabkan perubahan warna, kulit menjadi
merah, mengeras, mati rasa dan rasa terbakar.
· Efek Tidak Langsung (Akibat Terakumulasi)
Di dalam tubuh formaldehida bisa menimbulkan terikatnya dna
oleh protein sehingga mengganggu ekspresi genetik yang normal. Formaldehida
dikonversi jadi asam format sehingga meningkatkan keasaman darah dampaknya
tarikan nafas menjadi pendek dan sering, hipotermia, koma, atau sampai kepada
kematian.
2.
Borax
Borax merupakan senyawa yang bisa memperbaiki tekstur makanan sehingga menghasilkan rupa yang bagus pada makanan. Jika digunakan untuk membuat bakso maka akan didapat kekenyalan yang khas yang berbeda dari bakso yang menggunakan banyak daging sehingga terasa renyah dan disukai serta tahan lama. Jika digunakan untuk membuatkerupuk maka kalau digoreng akan mengembang dan empuk, teksturnya bagus dan renyah. Dalam industri borax dipakai untuk mengawetkan kayu, anti septik kayu dan pengontrol kecoa.
Borax merupakan senyawa yang bisa memperbaiki tekstur makanan sehingga menghasilkan rupa yang bagus pada makanan. Jika digunakan untuk membuat bakso maka akan didapat kekenyalan yang khas yang berbeda dari bakso yang menggunakan banyak daging sehingga terasa renyah dan disukai serta tahan lama. Jika digunakan untuk membuatkerupuk maka kalau digoreng akan mengembang dan empuk, teksturnya bagus dan renyah. Dalam industri borax dipakai untuk mengawetkan kayu, anti septik kayu dan pengontrol kecoa.
Efek Borax
Borax diserap melalui usus, kulit yang
rusak dan selaput lender.
· Efek Langsung (Akut)
Muntah dan diare
Muntah dan diare
· Efek Tidak Langsung (Kronik)
Gangguan
pencernaan, afsu makan menurun, anemia, rambut rontok dan kanker.
3. Rhodamin B & Methanil Yellow
Rhodamin B & Methanil Yellow merupakan zat pewarna yang lazim digunakan dalam industri tekstil. Penyalahgunaan adalah untuk meningkatkan daya tarik produk makanan sehingga konsumen tergugah untuk membelinya. Rhodamin B & Methanil Yellow merupakan zat adiktif. Efek jika tercampur dalam makanan dapat menyebabkan kerusakan pada organ hati.
4.
Plastik
Plastik dibuat dari bahan kimia jenis polimer. Jenis plastik
yang banyak digunakan :
§ Polietilena (bahan pembungkus, kantong
plastik, mainan anak, botol)
§ Teflon (pengganti logam, pelapis
alat-alat masak)
§ Polivinilklorida (untuk pipa, alat rumah
tangga, cat, piringan hitam)
§ Polistirena (bahan insulator listrik,
pembungkus makanan,
§ Styrofoam, (mainan anak)
Efek plastik
·
Plastik
yang dibakar mengeluarkan asap toksik dan bila dihirup dapat menyebabkan sperma
menjadi tidak subur dan terjadi gangguan kesuburan.
·
Pembakaran
pvc akan mengeluarkan deha (bahan pelembut plastik)
mengganggu keseimbangan hormon estrogen ,kerusakan kromosom dan menyebabkan bayi-bayi lahir dalam kondisi cacat
mengganggu keseimbangan hormon estrogen ,kerusakan kromosom dan menyebabkan bayi-bayi lahir dalam kondisi cacat
·
Efek
tidak langsung dapat menyebabkan kematian jaringan dan kanker pada manusia
(karsinogenik)
Penggunaan plastik pada makanan
Kondisi cuaca di indonesia yang memiliki kelembaban tinggi berpotensi membuat makanan yang digoreng dan dibiarkan di udara terbuka jadi cepat melempem sehingga ada penjual yang sengaja memasukkan plastik untuk membuat gorengan tetap renyah dan gurih.
5.
Aspartam
BPOM menjelaskan pemanis buatan hanya digunakan pada pangan rendah kalori dan pangan tanpa penambahan gula. Kenyatannya banyak ditemukan pada produk permen, jelly dan minuman yang mengandung pemanis buatan. Aspartam berlebihan memicu kanker dan leukimia pada tikus, bahkan pada dosis pemberian aspartam hanya 20mg/kg bb.
Saran
ü Buatlah camilan di rumah
ü Kontrol dan batasi kebiasaan jajanan
ü Jadi contoh yang baik bagi anak-anak dengan
tidak sembarangan jajan
ü Ganti kebiasaan jajan
ü Sering-sering
menjelaskan kepada anggota keluarga, teman dan orang lain mengenai zat-zat yang
berbahaya terhadap kesehatan
Sumber: