Jumat, 17 Mei 2013

ZAT-ZAT BERBAHAYA PADA MAKANAN



ZAT-ZAT BERBAHAYA PADA MAKANAN


Pada dasarnya, penggunaan bahan tambahan pangan (BTP) sudah diatur dalam Peratuarn Pemerintah no. 28 tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu, dan Gizi pangan. Pada pasal 12, ayat (1), peraturan tersebut berbunyi, “Setiap orang yang memproduksi pangan dengan menggunakan bahan tambahan pangan untuk diedarkan wajib menggunakan bahan tambahan pangan yang diizinkan.”

Para produsen makanan sebenarnya bisa saja menggunakan bahan tambahan pangan yang alami. Namun, rupanya mereka tidak percaya diri. Boleh-boleh saja menggunakan BTP tersebut, tentu saja harus memperhatikan takaran yang seharusnya digunakan. Misalnya saja, 1 g natrium benzoat yang berperan sebagai pengawet, bisa digunakan untuk 1 kilogram bahan pangan.

Kenyataannya, kadang-kadang yang digunakan para produsen melebihi takaran. Bahkan, menggunakan bahan kimia yang tidak diperuntukkan bagi bahan pangan. Nah, bahan kimia yang sebenarnya tidak diperuntukkan untuk makanan dan minuman inilah, bila dikonsumsi dalam jangka panjang, bisa membahayakan kesehatan kita.

1.        Formalin

Formalin merupakan larutan yang komersial dengan konsentrasi 10-40% dari Formaldehid. Bahan antiseptik, germisida, dan pengawet. Fungsinya sering diselewengkan untuk bahan pengawet makanan. Formalin masuk kedalam tubuh manusia melalui dua jalan yakni pernapasan dan mulut. Formaldehida merupakan salah satu polutan dalam ruangan yang sering ditemukan dan dipakai dalam bahan konstruksi seperti kayu lapis/tripleks, karpet, dan busa semprot dan isolasi.

Efek Formalin

·     Efek Langsung
Bila terhirup dapat menyebabkan iritasi pada hidung dan tenggorokan, gangguan pernapasan, rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan serta batuk. Bila terkena kulit menyebabkan perubahan warna, kulit menjadi merah, mengeras, mati rasa dan rasa terbakar.

·     Efek Tidak Langsung (Akibat Terakumulasi)
Di dalam tubuh formaldehida bisa menimbulkan terikatnya dna oleh protein sehingga mengganggu ekspresi genetik yang normal. Formaldehida dikonversi jadi asam format sehingga meningkatkan keasaman darah dampaknya tarikan nafas menjadi pendek dan sering, hipotermia, koma, atau sampai kepada kematian.

2.        Borax

Borax merupakan senyawa yang bisa memperbaiki tekstur makanan sehingga menghasilkan rupa yang bagus pada makanan. Jika digunakan untuk membuat bakso maka akan didapat kekenyalan yang khas yang berbeda dari bakso yang menggunakan banyak daging sehingga terasa renyah dan disukai serta tahan lama. Jika digunakan untuk membuatkerupuk maka kalau digoreng akan mengembang dan empuk, teksturnya bagus dan renyah. Dalam industri borax dipakai untuk mengawetkan kayu, anti septik kayu dan pengontrol kecoa.

Efek Borax
Borax diserap melalui usus, kulit yang rusak dan selaput lender.

·     Efek Langsung (Akut)
Muntah dan diare

·     Efek Tidak Langsung (Kronik)
Gangguan pencernaan, afsu makan menurun, anemia, rambut rontok dan kanker.

3.       Rhodamin B & Methanil Yellow

Rhodamin B & Methanil Yellow merupakan zat pewarna yang lazim digunakan dalam industri tekstil. Penyalahgunaan adalah untuk meningkatkan daya tarik produk makanan sehingga konsumen tergugah untuk membelinya. Rhodamin B & Methanil Yellow merupakan zat adiktif. Efek jika tercampur dalam makanan dapat menyebabkan kerusakan pada organ hati.

4.        Plastik

Plastik dibuat dari bahan kimia jenis polimer. Jenis plastik yang banyak digunakan :
§  Polietilena (bahan pembungkus, kantong plastik, mainan anak, botol)
§  Teflon (pengganti logam, pelapis alat-alat masak)
§  Polivinilklorida (untuk pipa, alat rumah tangga, cat, piringan hitam)
§  Polistirena (bahan insulator listrik, pembungkus makanan,
§  Styrofoam, (mainan anak)

Efek plastik
·        Plastik yang dibakar mengeluarkan asap toksik dan bila dihirup dapat menyebabkan sperma menjadi tidak subur dan terjadi gangguan kesuburan.
·        Pembakaran pvc akan mengeluarkan deha (bahan pelembut plastik)
mengganggu keseimbangan hormon estrogen ,kerusakan kromosom dan menyebabkan bayi-bayi lahir dalam kondisi cacat
·        Efek tidak langsung dapat menyebabkan kematian jaringan dan kanker pada manusia (karsinogenik)

Penggunaan plastik pada makanan

Kondisi cuaca di indonesia yang memiliki kelembaban tinggi berpotensi membuat makanan yang digoreng dan dibiarkan di udara terbuka jadi cepat melempem sehingga ada penjual yang sengaja memasukkan plastik untuk membuat gorengan tetap renyah dan gurih.

5.        Aspartam

BPOM menjelaskan pemanis buatan hanya digunakan pada pangan rendah kalori dan pangan tanpa penambahan gula. Kenyatannya banyak ditemukan pada produk permen, jelly dan minuman yang mengandung pemanis buatan. Aspartam berlebihan memicu kanker dan leukimia pada tikus, bahkan pada dosis pemberian aspartam hanya 20mg/kg bb.

Saran
ü  Buatlah camilan di rumah
ü  Kontrol dan batasi kebiasaan jajanan
ü  Jadi contoh yang baik bagi anak-anak dengan tidak sembarangan jajan
ü  Ganti kebiasaan jajan 
ü Sering-sering menjelaskan kepada anggota keluarga, teman dan orang lain mengenai zat-zat yang berbahaya terhadap kesehatan


Sumber:
http://intisari-online.com/read/bahan-kimia-berbahaya-pada-makanan